Jumat, 27 April 2012

Tugas Tulisan



1. MEMBANGUN MOTIVASI DALAM DIRI


Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri anda. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali anda menggapai apa yang anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut.
1. Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.
2. Kembangkan terus tujuan anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
3. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
4. Hampiri bayangan ketakutan
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
5. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.
6. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.

2. KESEIMBANGAN HIDUP

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"


Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".

Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati"


3. INDONESIA YANG LUAR BIASA


Buku itu ajaib bagi saya
Untuk orang lain, buku adalah tumpukan halaman bertulisan dibungkus sampul bergambar
Tapi saya kalau lihat buku, baik dalam format fisik maupun digital, melihat itu sebagai ilmu dalam kemasan.
Ilmu adalah dasar kebangkitan sebuah bangsa
Apalagi saya meyakini “We are what we know”
Kita adalah hasil dari keputusan kita dan pengambilan keputusan kita berdasarkan wawasan kita.
Maka semakin luas wawasan kita, semakin banyak pertimbangan dalam pengambilan keputusan, semakin dalam dasar pengambilan keputusan tersebut.
Ketika saya menulis
Nasional.is.me, tujuannya hanya agar orang orang bisa semakin mencintai dan optimis terhadap Indonesia.
1: Untuk Indonesia Yang Kuat: 100 langkah untuk tidak miskin
Buku ini, adalah dasar dari menjadi individu yg mampu membangkitkan Indonesia. Tidak bijak rasanya untuk mengurusi orang orang lain kalau diri sendiri masih berantakan hidupnya. Jadilah individu yg kuat secara finansial karena yang menopang ekonomi bangsa adalah kelas menengah yg jumlahnya paling banyak di Indonesia.
Amerika rontok ekonominya karena rakyatnya hidup dari hutang. Terbiasa berhutang untuk ini dan itu padahal tidak mampu untuk membayar cicilan2 atas banyak sekali hutang.
2. Dreamcatcher
Hanya 1 pembeda antara mereka yang menjalani hidup dengan antusias dan mereka yang tidak: Keberanian untuk mewujudkan mimpi. Mimpi, selama bukan mimpi buruk, adalah sesuatu yang indah. Lebih indah lagi, kalau mimpi tersebut bisa jadi kenyataan. Buku Alanda ini belum rilis tapi saya sudah baca isinya. Ketika rilis, buku ini saya yakini akan memicu keberanian dan keinginan dalam benak setiap orang untuk mewujudkan mimpinya. Inilah yg Indonesia nanti nantikan, orang orang yang benar benar HIDUP. Orang yang antusias adalah orang yang tahu arah hidupnya. Bayangkan pemuda kita, adalah seperti itu. Luar biasa bangsa kita jadinya.
3.. Young On Top
Sukses pada usia muda, bukan hanya sebuah keinginan setiap anak muda saat ini. Tapi juga yang dinanti nanti oleh Ibu Pertiwi.
Bayangkan, Bung Karno pernah berkata “Beri aku 10 pemuda, dan aku akan mengguncang dunia”. Bisa dibayangkan kalau 10 pemuda ini adalah pemuda yang sudah sampai dipuncak pencapaiannya. Bukan hanya mengguncang, mereka bisa mengubah dunia.
Bayangkan, ada individu yang menghidupi buku buku di atas, kemudian dibalut dgn kecintaan dan semangat kepahlawanan yang luar biasa terhadap Indonesia sehingga bersedia jadi bagian yang membangkitkan Indonesia
Bayangkan individu seperti itu ada banyak.
Bayangkan seperti apa Indonesia jadinya.
Indonesia yang luar biasa.






4. Seburuk itukah pengaruh asing?




Ada orang orang yg bilang kultur barat buruk untuk kita
Paranoid sekali
Padahal tidak semua kultur barat itu buruk, sebagaimana tidak semua yang jadi kultur timur itu baik
Lagipula siapa sih yg pertama kali membeda bedakan barat dan timur.
So seggregated.
Apapun itu, entah pengaruh TV, entah pengaruh kultur “barat”, tidak akan berdampak buruk kepada kita selama kita kuat dalam mengenal karakter diri kita sendiri
Saya suka sekali komik jepang dan amerika. Entah berapa banyak uang habis dulu utk beli Kungfuboy, Kenji, DragonBall, Ashura, Shoot. Juga Spiderman, Ironman dan Batman.
Begitu menyukai komik komik tersebut, sehingga saya penasaran mengapa di Indonesia belum ada komik yg menembus kultur pop. Meledak hingga merchandise-nya diburu fansnya. Dari kaos hingga mainannya.
Sekarang, saya sibuk bersama tim mengerjakan H2O. Komik karya anak Indonesia diterbitkan oleh kolamkomik.com, penerbitan komik online Indonesia.
Saya suka sekali dgn kota Melbourne. Kotanya nggak gimana gimana banget, nggak mewah dan nggak penuh dgn mal mal megah. Tapi jalannya bagus, sistem parkirnya bagus, transportasi kotanya bagus (walau memang bentuk kotanya ga seperti kita), perpustakaan kotanya bagus dan harga bluray murah.. Hehe.
Pulang pulang ke Jakarta, bertemu dgn semrawutnya kota ini, saya langsung berpikir bagaimana caranya Jakarta bisa perbaiki dirinya.
Saya teringat pemilihan Gubernur yang akan terjadi tahun ini. Memilih pemimpin, penting utk perubahan kota.
Saya belum tahu, tapi tanggung jawab saya utk kota yg lebih baik adalah mencari tau cagub terbaik dan mendukungnya
Suka dgn stand-up comedy, banyak comic favorit saya (err, semua tepatnya) adalah orang Amerika: Chris Rock, George Carlin, Richard Pryor, Dave Chappelle, Alonzo Bodden, Robin Williams, dll
Katanya, Stand-Up Comedy itu barat banget tapi kalau mereka menonton Asep Suaji, Sammy DP, Luqman, Ryan Adriandhy. Ernest Prakasa, mereka akan sadar: Indonesia banget.
Saya dengan Stand-Up Comedy ingin membawa citarasa baru dlm komedi dan ingin membuka hati serta pikiran orang Indonesia dgn mengangkat kebenaran kebenaran tabu dan kritis yg hanya berani org bisikkan di warung warung kopi ke atas panggung di hadapan ratusan, kelak ribuan orang
Bhinneka Tunggal Tawa adalah buktinya
Suka dgn hiphop, Amerika banget. Rapper favorit saya, Amerika banget juga: Jay Z, Kanye West, Eminem, Talib Kweli, Public Enemy.
Tapi siapapun yang sudah mendengar 3 album saya dgn total lebih dari 45 lagu yg pernah saya rilis akan tahu bahwa isinya penuh dgn ke-Indonesiaan. Penuh usaha utk membangkitkan Indonesia lewat provokasi provokasi ber-rima di atas hentakan musik hiphop.
Suka dgn Nike. Suka banget bahkan. Tapi kesukaan saya dgn Nike membuat saya bertanya tanya sendiri: Kenapa tidak ada sepatu olahraga lokal yg dipakai orang2 Indonesia dgn bangga? Kenapa tidak ada kaos kaos basket merk Indonesia yg mengisi GOR Basket Indonesia?
Akhirnya saya menawarkan diri (ya betul, menawarkan diri) kepada League untuk jadi Brand Ambassador mereka. Karena saya ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa League itu keren. Tentu saya punya sepatu Nike, tapi saya tidak mau membantu mereka. Saya ingin membantu League.
Juga 2004 saya mendirikan REF Basketball Clothing karena saat itu (bahkan hingga sekarang) tidak ada merk kaos basket Indonesia yg penetratif kpd kultur basket Indonesia itu sendiri.
Hari ini, saya tersenyum setiap kali saya masuk GOR Basket di kota kota tertentu dan menemukan anak anak muda menggunakan kaos saya.
Jadi, seburuk itukah pengaruh asing?








5. Benar Cinta Indonesia



Cinta Indonesia tidak ditunjukkan dgn barang apa yang dia pakai, bahasa apa yang dia gunakan, merk apa yang dia beli.
Cinta Indonesia tidak ditunjukkan dgn apa yg dia tindakan, tapi dengan niat dibalik tindakan tersebut.
Banyak orang yg pake batik, celana kain asli Indonesia, sepatu buatan Indonesia, tapi korup dan mencuri hak orang lain
Banyak juga orang yg sekolah di luar negri tapi kembali untuk membangun bangsanya dgn ilmu yang didapat dari asing tersebut.
Tidak salah punya kemampuan berbahasa asing selama digunakan utk mewakili Indonesia dgn baik di mata dunia
Tidak salah menggunakan merk asing asal utk kebaikan Indonesia
Cinta sesuatu bisa dilakukan tanpa anti terhadap yg lain
Bayangkan kalau Bung Hatta tidak ke Belanda, negara asing yg notabene menjajah Indonesia, mungkin segala ilmu ekonomi dan tata negara yg beliau dapatkan di sana tidak akan teraplikasikan di Indonesia.
Dari Ekonomi Koperasi hingga menyusun pemerintahan, DPR. UUD, dll
Bayangkan kalau Bung Hatta tidak mau berbahasa asing hanya karena cinta Indonesia, beliau tidak akan bisa membawakan pledoi yg menggetarkan dunia: “Indonesia Vriij” di hadapan sidang di Belanda.
Atau bayangkan tim robotik Indonesia yg akhirnya jadi juara dunia, memangnya segala komputer dan part2 utk bikin robot adalah merk Indonesia? Tentu tidak. Tapi mereka telah mengharumkan nama Indonesia di mata internasional.
Makanya, jangan merasa paling cinta Indonesia kalau sudah pake merk Indonesia dan berbahasa Indonesa tapi tidak pernah berbuat apapun utk Indonesia
Jangan sempit kecintaannya thd Indonesia.
Cinta Indonesia itu ditunjukkan lewat niat, usaha, dan perjuangan utk Indonesia.
Itu, kalau benar cinta Indonesia.





Rabu, 18 April 2012

Tugas Softskill

Konflik

Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Faktor penyebab konflik

  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokohmasyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politikekonomisosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Sumber : Wiki

Budaya Organisasi

Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Asal muasal Budaya Organisasi
Kebiasaantradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budayasebuah organisasi: para pendirinya. Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visimereka pada seluruh anggota organisasi. 
Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankankaryawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu.Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.
 
Karakteristik budaya organisasi :
  • Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
  • Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, di perhatian pada hal-hal detail.
  • Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
  • Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
  • Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada indvidu-individu.
  • Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
  • Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
 
Nilai dominan dan subbudaya organisasi
Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah sebuah sistem makna bersama. Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.
Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dan banyak subbudaya.Sebuah budaya dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Ketika berbicara tentang budaya sebuah organisasi, hal tersebut merujuk pada budaya dominannya, jadi inilah pandangan makro terhadap budaya yang memberikan kepribadian tersendiri dalam organisasi. Subbudayacenderung berkembang di dalam organisasi besar untuk merefleksikan masalah, situasi, atau pengalaman yang sama yang dihadapi para anggota. Subbudaya mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah nilai-nilai tambahan yang unik.
Jika organisasi tidak memiliki budaya dominan dan hanya tersusun atas banyak subbudaya, nilai budaya organisasi sebagai sebuah variabel independen akan berkurang secara signifikan karena tidak akan ada keseragaman penafsiran mengenai apa yang merupakan perilakusemestinya dan perilaku yang tidak semestinya. Aspek makna bersama dari budaya inilah yang menjadikannya sebagai alat potensial untuk menuntun dan membentuk perilaku. Itulah yang memungkinkan seseorang untuk mengatakan, misalnya, bahwa budaya Microsoftmenghargai keagresifan dan pengambilan risiko dan selanjutnya menggunakan informasi tersebut untuk lebih memahami perilaku dari para eksekutif dan karyawan Microsoft. Tetapi, kenyataan yang tidak dapat diabaikan adalah banyak organisasi juga memiliki berbagai subbudaya yang bisa memengaruhi perilaku anggotanya.
Sumber : Wiki

Dampak Globalisasi

Dampak GlobalisasiGlobalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
  • Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang danlembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
  • Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
  • Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasionalselama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung“. Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Dampak positif globalisasi antara lain:
  • Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
  • Mudah melakukan komunikasi
  • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  • Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
  • Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
  • Informasi yang tidak tersaring
  • Perilaku konsumtif
  • Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
Sumber : Wiki

Perilaku di Tempat Kerja

Perilaku di Tempat Kerja

Pedoman Perilaku di Tempa Kerja :
Forced Labor atau Kerja Paksa.Tidak boleh ada penggunaan kerja paksa, dalam bentuk penjara kerja, perbudakan, pekerja yang diikat (sistem ijon) dan lain sebagainya.
Buruh AnakTak seorangpun akan dipekerjakan bila usianya kurang dari 15 tahun pun jika dihukum di negara setempat mengijinkan8) atau lebihmuda dari usia menamatkan SMP jika dinegara setempat lebih tua dari 15 tahun. Pelecehan atau Penganiayaan. Setiap buruh akan diperlakukan dengan hormat. Tidak seorang buruhpun akan menjadi subyek dari pelecehan atau penganiayaan fisik, seksual, psikologis, atau verbal.
Non-diskriminasi.Tidak seorangpun akan menjadi subyek dari diskriminasidalam pekerjaan, termasuk dalam rekrutmen, penggajian fasilitas, karir, hukuman, pemecatan, atau pensiun atas dasar gender, ras, agama, cacat, orientasi seksual, kebangsaan, pendirian politik, atau suku.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Perusahaan akan menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera yang disebabkan oleh, berhubungan dengan, atau terjadi ketika bekerja atau karena operasi pada fasilitas pabrik.
Kebebasan Berserikat dan Kesepakatan Kerja Bersama.Perusahaan harus mengakui dan menghormati hak buruh akan kebebasan berserikat dan membuat kesepakatan kerja bersama.
Upah dan Fasilitas.Perusahaan mengakui bahwa upah harus memenuhi kebutuhan dasar buruh. Perusahaan akan membayar buruhnya, sedikitnya sesuai dengan upah minimum yang diwajibkan hukum lokal atau standar upah industri yang berlaku, dipilih yang  tinggi, dan harus memberikan fasilitas yang diwajibkan hukum.
Jam Kerja.Kecuali dalam kondisi bisnis yang khusus, buruh
(i) tidak diharuskan bekerja lebih dari :
(a) 48 jam per minggu dan 12 jam lembur atau
(b) batas dari jam kerja biasa dan lembur yang diijinkan oleh hukum setempat atau, jika hukum lokal tidak membatasi jam kerja, berarti dipakai jam kerja biasa per minggu ditambah 12 jam lembur dan
(ii) berhak mendapat satu hari libur setiap tujuh hari.
Upah Lembur.Selain mendapat upah dari jam kerja biasa, buruh harus dibayaruntuk lembur dengan tarif premium seperti diatur dalam hukum setempat atau,jika hukum di negara tersebut tidak mengatur, sedikitnya sama dengan upah perjam biasa.